Skip to main content

Surat Terbuka Untuk Puteraku Yang Sedang Belajar Tentang Berkebangsaan Yang Merdeka


Lirik Lagu Kebanggsaan Indonesia Raya
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berada Untuk slama-lamanya
Indonesia Tanah pusaka Pusaka Kita semuanya
Marilah kita mendoa Indonesia bahagia

Suburlah Tanahnya Suburlah jiwanya
Bangsanya Rakyatnya semuanya
Sadarlah hatinya Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Tanah yang suci Tanah kita yang sakti
Disanalah aku berdiri a€˜njaga ibu sejati
Indonesia! Tanah berseri Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji Indonesia abadi

Slamatlah Rakyatnya Slamatlah putranya
Pulaunya lautnya semuanya
Majulah Negrinya Majulah Pandunya
Untuk Indonesia Raya

------------------------------

Pan, itulah lagu Indonesia Raya. Lagu ini pertama kali dinyanyikan pada Konggres Pemuda 28 Oktober 1928. Waktu itu Indonesia masih belum merdeka, masih diatur di bawah pemerintahan negara lain, yaitu orang-orang dari negara Belanda. Orang Indonesia masih belum bisa mengatur negaranya sendiri. Cara mengaturnya pun aneh dan menjengkelkan bagi orang Indonesia, karena apa? Karena orang Belanda yang jahat-jahat tidak suka melihat orang Indonesia hidup tenang dengan orang Indonesia lain. Tapi tentunya tidak semua orang Belanda jahat lo ya... hanya yang waktu itu sedang menjajah Indonesia saja yang jahat.

Nah, karena orang Indonesia sudah jengkel banget akhirnya mereka nekat bikin Konggres Pemuda dan bikin lagu ini. Tahu nggak... di bawah judul “Indonesia Raya” itu, pembuat lagu ini : Wage Rudolf Supratman, meletakkan tulisan : “Lagu Kebangsaan Indonesia”. Naaaa... setelah Konggres Pemuda, Belanda penjajah itu melarang dipakainya tulisan “Lagu Kebangsaan Indonesia” dipakai. Kamu tahu nggak kenapa? Mari kita mendengarkan lagu ini lewat video yang dibuat teman mami di Jepang ini : http://www.facebook.com/video/video.php?v=252893444730896&comments dengarkan baik-baik musiknya, sambil baca liriknya. Setelah itu ceritakan pada mami apa yang kamu rasakan dari lagu ini.

Kalau mami merasakan adanya semangat bersatu, semangat untuk merdeka yang sangat dalam dan kuat. Itulah yang ditakutkan penjajah, ketika orang yang dijajah memiliki semangat yang tinggi untuk bersatu dan merdeka. Semangat ini sangat berbahaya bagi mereka, karena bisa menjadi pendorong yang kuat untuk memerdekakan diri, melepas diri dari penjajah, bahkan mengusir penjajah dari negara jajahannya. Oleh karena itu lagu ini lalu dilarang oleh Belanda.

Yang terpenting, adalah memelihara semangat untuk bersatu padu membangun Indonesia dengan berbagai keragaman budaya ini. Saat ini banyak orang berusaha memaksakan orang lain untuk mengikuti keyakinannya. Mereka tidak mengijinkan orang lain untuk merdeka. Mereka sudah lupa lagu ini, sudah lupa pada Pancasila, juga sudah lupa pada semangat “Bhinneka Tunggal Ika”. Mereka hanya berpendapat bahwa keyakinan merekalah yang paling benar. Padahal Pan, mereka-mereka itu dulunya selalu ikut upacara bendera di sekolah, bahkan di tempat kerja sekarang ini.

Di upacara bendera dibacakan isi Pancasila, tapi aneh ya... perilaku mereka gak sesuai dengan isi Pancasila itu. Tampaknya mereka menghormat bendera, menyimak pembacaan Pancasila, tapi mereka tetap saja tak bisa hidup sesuai dengan dasar negara Indonesia itu. Makanya Pan... rajin ngikuti upacara bendera baik di sekolah maupun di tempat kerja itu gak ada hubungannya dengan rasa cinta pada Indonesia. Anak homeschooling yang tidak pernah ikut upacara bendera secara langsung belum tentu juga tidak cinta pada negara. Bisa jadi anak homeschooling lebih cinta pada negaranya karena cara belajar yang berbeda.

Di sekolah mengingat tentang “aku cinta Indonesia” adalah kewajiban, untuk ulangan, ujian, test, dsb. Setelah ulangan/test/ujian itu selesai mereka sudah lupa, karena mereka tidak mempelajarinya dengan rasa merdeka, dengan rasa bebas. Tapi di homeschooling tentang “aku cinta Indonesia” dilatih dan dilakukan dalam hidup setiap hari dengan bebas dan merdeka. Itu bedanya belajar dengan rasa bebas-merdeka akan lebih menyenangkan dan hasil belajar diingat dalam jangka waktu lama. Kamu memang beda, dan kamu lebih baik. Kamu lebih merdeka, merdeka dalam mencintai bangsa dan tanah airmu : bangsa dan tanah air Indonesia.

Comments

Popular Posts