Skip to main content

Featured

Part 1 Caregiver Life: Indera Ke-6 Mamiku

Sekitar pertengahan Juli kami mendengar kabar yang kurang menyenangkan. Izinkan aku memulai cerita dari sehari sebelumnya, waktu itu mamiku bilang ke aku dengan wajah serius, "Nik, oma Ewet tuh kondisinya yak apa?" "Ya gitu deh, hasil lab masih belum keluar," jawabku. "Kenapa Oma?" aku tanya balik ke mami, karena merasa heran, tumben dia nanya kondisi besannya. "Tadi malam mami mimpi lihat oma Ewet di-make up cantik sekali, rambutnya pakai kayak bunga-bunga gitu. Trus ada keluarganya kumpul-kumpul semua, mami bantu jaga anak-anak kecil keluarganya oma Ewet," kata mami serius. "Wah, kita doakan aja semoga gak ada apa-apa," kataku mulai kawatir. "Iya," sahut mami, lalu kami pun melanjutkan kesibukan kami masing-masing. Mami tuh ibu kandungku, dia tinggal bersamaku. Dia termasuk orang dengan sixth sense. Sudah banyak firasat yang dia dapat itu terbukti benar. Dulu ketika aku hamil, dia tahu duluan sebelum aku kasi tahu, setelah d

Eksperimen Hidroponik Rumahan - Kedua, Tentang Wadah

Saya bukan orang yang berlebihan uang sehingga bisa dengan mudahnya membeli wadah, apalagi sarana hidroponik seperti NFT sistem, dan sebagainya. Itu sebabnya saya ingin memulai eksperimen hidroponik rumahan ini. Saya percaya ada banyak orang yang ingin bercocok tanam sendiri tapi memiliki keterbatasan sumber daya, material, dan keuangan.

Untuk wadah tanaman, saya pergunakan cup puding bekas pakai. Saya tidak memakai netpot, alasan saya: di toko tanaman dekat rumah tidak dijual netpot, selain itu netpot harus membeli, duit saya tidak sebanyak tanaman yang ingin saya budidayakan. Kalau cup puding itu kan banyak, bisa minta dari tetangga yang punya anak kecil, mereka pasti punya, hehehe... inilah penampakan lubang-lubang dan sumbu yang saya buat pada cup puding:


Saya buat lubang memanjang sekitar 3 x 20 mm di empat sisi cup, dan di dasar cup sebagai tempat keluarnya sumbu (wick). Sumbu saya buat dari perca flanel berukuran sekitar 2 x 15 cm. Untuk ukuran ini tidak perlu dibuat patokan, sesuaikan saja dengan wadah yang hendak dipakai. Akar tanaman nantinya akan keluar dari lubang sumbu ini dan menempel pada sumbunya.

Untuk wadah air nutrisi saya pakai baki besar di dasarnya, dan wadah pembenihan untuk menyangga cup-cup. Ini penampakannya:


Yang berwarna hijau di bawah itu adalah baki besar, sedangkan yang hitam adalah wadah pembenihan. Oiya, saya pakai mosspeat untuk media tanamnya, karena tidak tersedia rockwool di dekat rumah saya, payah ya... :( ... tapi mosspeat bisa juga kok untuk hidroponik.

Makin ke sini saya menemukan bahwa sistem wadah yang airnya terbuka seperti ini kurang menguntungkan untuk hidroponik di daerah panas sepanas Sidoarjo... nantikan tulisan saya selanjutnya tentang keganasan panas Sidoarjo!

Comments

Popular Posts