Skip to main content

13 Tips Untuk Mengelola Komunitas Online


Apakah komunitas itu? Komunitas adalah kelompok yang beraktivitas di daerah tertentu atau dalam bidang minat tertentu. Dalam beberapa tahun lalu, untuk berkomunitas anggota komunitas harus ada dalam suatu daerah yang sama. Namun sekarang bisa saja anggota komunitas berasal dari negara yang berbeda, karena saat ini berkomunitas tidak hanya dilakukan secara pertemuan langsung, tapi juga dengan pertemuan online. Bahkan ada banyak komunitas yang hanya bertemu secara online.

Apa perbedaan interaksi antara komunitas online dan offline?
Dalam komunitas offline, ada suatu sistem dukungan dan sanksi sosial yang lebih kuat daripada komunitas online. Anggota lebih mengenal secara pribadi, mulai dari posisi rumah, anggota keluarga, dan lain-lain. Sehingga dari sini akan timbul rasa kawatir terkena sanksi sosial jika melanggar aturan komunitas.

Dalam komunitas online, pada awalnya tak ada seorang pun yang mengenal secara pribadi. Banyak yang hanya mengetahui berdasarkan nama dan email, tanpa mengetahui latar belakang pribadi anggota. Ini memungkinkan anggota komunitas merasa ringan melakukan pelanggaran atau mencoba-coba mengambil keuntungan dengan sedikit melakukan pelanggaran.

Tentang pengawasan, komunitas offline lebih ketat daripada komunitas online. Misalnya ketika bermaksud mengadakan kegiatan, jika ada pengurus komunitas offline yang lalai, akan dengan mudah dilakukan teguran. Berbeda dengan komunitas online, pengurus lain akan tahu kelalaiannya secara tertunda, sehingga teguran yang diberikan pun akan tertunda. Ini mengakibatkan aktivitas komunitas pun kurang lancar.

Pola komunikasi pada komunitas offline adalah real time, maksudnya, pada waktu disampaikan suatu ajakan komunikasi, pada waktu itu pula diberikan tanggapan. Berbeda dengan komunitas online yang berkomunikasi melalui email atau messenger, tanggapan bisa saja diberikan pada hari berikutnya atau bahkan setelahnya.

Nah, perbedaan-perbedaan diatas menimbulkan kesulitan dan permasalahan tersendiri bagi pengelolaan komunitas online. Padahal, pembuatan komunitas online memiliki berbagai keuntungan, antara lain: Anggota yang tersebar di seluruh nusantara atau bahkan di seluruh dunia akan mempermudah komunitas tersebut dalam berjejaring dengan berbagai komunitas lain di seluruh daerah pula dengan memanfaatkan keberadaan anggotanya. Ini akan membuat komunitas jadi makin besar dan makin bermanfaat untuk masyarakat.

Dengan adanya keuntungan tersebut, perlu pengelola komunitas perlu mempertimbangkan untuk mendirikan komunitas online, namun memang ada berbagai kesulitan yang akan dihadapi. Pada artikel ini saya berikan tips untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang timbul akibat jarak ruang dan waktu bagi komunitas online.

1. Pelihara interaksi tiap hari
Pertemuan tatap muka langsung yang intens pada komunitas offline dapat tergantikan oleh interaksi rutin tiap hari pada komunitas online. Dengan berkomunikasi tiap hari, keakraban akan didapat, dan kerja sama akan mudah dilakukan.

2. Jadilah seseorang yang membangkitkan keinginan orang lain untuk bertindak
Bertindak dalam arti aktif melakukan sesuatu untuk kemajuan komunitas. Tanpa anggota yang aktif, komunitas tidak akan maju. Jadi seorang koordinator komunitas harus pandai mengajak anggotanya untuk bergerak.

3. Berilah kebebasan berekspresi bagi anggota
Tetaplah menjaga aturan, tapi berikan juga kebebasan ekspresi, jangan halangi ide-ide anggota, juga jangan mengekang anggota dengan aturan-aturan yang terlalu detail dan membingungkan.

4. Tegas terhadap aturan komunitas
Dalam komunitas apapun, aturan tetap ada. Dan aturan itu harus tetap ditegakkan demi tercapainya visi-misi komunitas. Tanpa aturan, komunitas akan bergerak tanpa arah, dan itu kurang baik, kemajuan komunitas akan sulit didapat.

5. Pacu keinginan anggota untuk menyalurkan ide
Mengajukan pertanyaan: “Apakah idemu untuk kegiatan komunitas?” itu saja tidak cukup. Wujudkan pertanyaan itu dalam setiap nafas interaksi dalam komunitas. Kalau perlu, hilangkanlah dominansi koordinator dalam mencetuskan ide, sehingga anggota akan tergerak untuk partisipasi. Selanjutnya tugas koordinator adalah membuka jalan bagi terwujudnya ide tersebut, tentunya tetap dengan pastisipasi aktif dari anggota.

6. Fasilitasi kebutuhan komunitas yang tidak bisa difasilitasi bersama
Dalam mewujudkan suatu ide, memang ada beberapa hal yang tidak bisa difasilitasi oleh anggota. Disini koordinator komunitas harus rela memfasilitasinya. Seorang koordinator komunitas memang harus aktif memberikan sarana bagi kemajuan komunitas, namun anggota harus juga aktif dalam suatu komunitas yang dia pilih untuk bergabung.

7. Ciptakan ketergantungan anggota ada komunitas
Ciptakan suatu pemenuhan kebutuhan yang membuat semua anggota tergantung pada komunitas. Ini akan menimbulkan loyalitas anggota pada komunitas. Karena adanya kebutuhan yang terpenuhi.

8. Pelihara komunikasi yang baik dan saling mendukung
Ini sangat penting. Dukungan, saling pengertian, kenyamanan, itu semua harus ada dalam komunikasi komunitas online. Tanpa itu semua, komunitas online hanya akan menjadi ajang pertengkaran dan pelecehan. Komunitas tak lagi bisa mengembangkan pribadi anggotanya.

9. Siapkan waktu jika ada anggota yang butuh konsultasi
Ini adalah peran penting dari koordinator komunitas. Dengan ketulusan dan kemampuan menjaga privacy anggota komunitas, seorang koordinator yang menyediakan waktu konsultasi pribadi akan memegang kunci bagi terwujudnya keakraban diantara anggota komunitasnya.

10. Buatlah suatu portal komunikasi secara online yang mudah dijangkau semua anggota, misalnya messenger
WhatsApp, BBM Group, FB Group, Google Community, dan lain-lain sarana online itu wajib dimiliki oleh suatu komunitas online. Tanpa itu semua tak mungkin suatu komunitas dapat berjalan dan terkoordinasi dengan baik. Namun, pilihlah sarana yang mudah dijangkau oleh para anggota sehingga tidak menyulitkan dalam berkomunikasi.

11. Buatlah website untuk sarana ekspresi bagi anggota secara online.
Website adalah suatu sarana bagi komunitas untuk pamer aktivitas, opini, dan kelak juga bisa menjaring banyak anggota. Jika messenger adalah komunikasi antar anggota, maka website adalah perwujudan aktivitas komunitas keluar, ke masyarakat umum.

12. Pacu keaktifan anggota dengan melakukan kontak secara pribadi.
Jika ada anggota yang dirasa kurang aktif, koordinator harus bisa membangkitkan rasa aktivitas dalam diri anggota tersebut. Lakukan pendekatan secara pribadi, tidak perlu buru-buru menegurnya di ajang umum, karena ini berpotensi menimbulkan reaksi rasa malu pada beberapa orang, dan akibatnya akan buruk bagi komunitas. Pendekatan secara pribadi adalah penting.

13. Adakan kegiatan rutin yang bisa mempertemukan anggota, walaupun online, kegiatan pertemuan offline rutin akan membuat anggota menjadi akrab.
Ya, walaupun komunitas ini online, namun terbukti bahwa pertemuan offline akan bisa membangkitkan keakraban yang lebih mendalam, dan akan tercipta suatu kekompakan.

Ini adalah tips dari saya, semoga bisa menjadi masukan dalam membangkitkan aktivitas komunitas online anda. 

Comments

Popular Posts