Skip to main content

Featured

Part 1 Caregiver Life: Indera Ke-6 Mamiku

Sekitar pertengahan Juli kami mendengar kabar yang kurang menyenangkan. Izinkan aku memulai cerita dari sehari sebelumnya, waktu itu mamiku bilang ke aku dengan wajah serius, "Nik, oma Ewet tuh kondisinya yak apa?" "Ya gitu deh, hasil lab masih belum keluar," jawabku. "Kenapa Oma?" aku tanya balik ke mami, karena merasa heran, tumben dia nanya kondisi besannya. "Tadi malam mami mimpi lihat oma Ewet di-make up cantik sekali, rambutnya pakai kayak bunga-bunga gitu. Trus ada keluarganya kumpul-kumpul semua, mami bantu jaga anak-anak kecil keluarganya oma Ewet," kata mami serius. "Wah, kita doakan aja semoga gak ada apa-apa," kataku mulai kawatir. "Iya," sahut mami, lalu kami pun melanjutkan kesibukan kami masing-masing. Mami tuh ibu kandungku, dia tinggal bersamaku. Dia termasuk orang dengan sixth sense. Sudah banyak firasat yang dia dapat itu terbukti benar. Dulu ketika aku hamil, dia tahu duluan sebelum aku kasi tahu, setelah d

Gaya Hidup Tradisional, Gaya Hidup Sehat

Ketika saya berpikir balik ke beberapa minggu ini, saya mendapati diri saya yang berbeda... eh maksud saya sangat berbeda dari diri saya sekitar 10 tahun lalu.
Sepuluh tahun lalu saya membayangkan suatu citra diri seorang perempuan karir, berkantor di luar rumah, memakai baju yang keren dan rapi tiap hari. Tapi kenyataan bicara beda.
Saya saat ini menjalani sebuah kehidupan tradisional namun canggih. Hehehehe... ya, seseorang harus bekerja, bukan dengan keras, tapi dengan cerdas!
Saya bekerja dari rumah, dengan pakaian ala kadarnya, tidak rapi apalagi bermerk. Saya mengendalikan bisnis saya dari rumah... bukan... bukan MLM! Saya membuka toko online, toko craft handmade buatan saya sendiri : http://shop.limeleave.com. Saya mulai dari nol. Bahkan websitenya pun saya buat sendiri dengan desain yang sesuai selera saya.
Selain bekerja di rumah, yang paling membuat diri saya tampak tradisional adalah : saya mendidik sendiri anak saya tanpa turut campur sekolah. Jaman dahulu, ketika sekolah belum ada, inilah yang dilakukan semua orang tua.
Tapi.... kalau menurut anda itu kurang tradisional.... bagaimana dengan yang ini :

Saya layukan sawi untuk membuat sawi asin

 Sawi asin di dalam stoples, sudah hari ke-3, akan di "panen" pada hari ke-6 ^_^

Membuat tepung tempe dari tempe untuk dijadikan biangnya tempe

Kedele yang telah dicampur dengan biangnya tempe, menunggu waktunya jamur tumbuh

Bakso ikan 

Bakso sapi

Semua yang ada di foto-foto ini adalah makanan kesukaan kami sekeluarga, yang biasanya kami dapat dari membelinya begitu saja. Dan saya agak kawatir dengan pemberitaan akhir-akhir ini, yang katanya sayur asin pakai pengawet, bakso memakai boraks, tempe pun memakai pemutih ... oh susahnya hidup di jaman sekarang. Padahal bahan-bahan tersebut bisa memicu berbagai penyakit. Susah mendapatkan makanan yang sehat dan alami.
Ketika orang lain menikmati berbagai makanan secara instant, saya memilih untuk membuat sendiri makanan-makanan ini. Saya rasa, untuk kebanyakan orang di jaman sekarang, semangat saya ini tampak aneh. Bahkan ada yang beranggapan : "kok senang bersusah-susah, padahal bisa membeli" dan "bukankah membeli begitu saja akan membuat kita tampak modern?"
Oleh karena itu... saya merasa kembali ke gaya hidup tradisional, gaya hidup yang sehat.
Pe-er saya berikutnya : mencari cara membuat ikan asin, bercocok tanam pete, dan bercocok tanam kecambah/toge. Dan... bercocok tanam organik! Mimpi yang indah..... ^_^

Comments

Popular Posts