Skip to main content

Featured

Part 1 Caregiver Life: Indera Ke-6 Mamiku

Sekitar pertengahan Juli kami mendengar kabar yang kurang menyenangkan. Izinkan aku memulai cerita dari sehari sebelumnya, waktu itu mamiku bilang ke aku dengan wajah serius, "Nik, oma Ewet tuh kondisinya yak apa?" "Ya gitu deh, hasil lab masih belum keluar," jawabku. "Kenapa Oma?" aku tanya balik ke mami, karena merasa heran, tumben dia nanya kondisi besannya. "Tadi malam mami mimpi lihat oma Ewet di-make up cantik sekali, rambutnya pakai kayak bunga-bunga gitu. Trus ada keluarganya kumpul-kumpul semua, mami bantu jaga anak-anak kecil keluarganya oma Ewet," kata mami serius. "Wah, kita doakan aja semoga gak ada apa-apa," kataku mulai kawatir. "Iya," sahut mami, lalu kami pun melanjutkan kesibukan kami masing-masing. Mami tuh ibu kandungku, dia tinggal bersamaku. Dia termasuk orang dengan sixth sense. Sudah banyak firasat yang dia dapat itu terbukti benar. Dulu ketika aku hamil, dia tahu duluan sebelum aku kasi tahu, setelah d

Yes, I'm A Proud Mom!

Memandang wajahnya, melihat tingkahnya. Dia tak seperti anak kebanyakan. Dia unik, tidak seragam. Hasrat bermainnya sangat besar. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain. Ya, dunianya sangat indah.

Dia bisa belajar apapun yang dia mau tanpa dibatasi waktu. Ada beberapa pelajaran yang memang harus dia pelajari. Tapi tak seperti anak kebanyakan, dia hanya membutuhkan waktu belajar formal itu hanya sekitar 3-4 jam sehari walaupun dia sudah umur 8 tahun.

Hebatnya, dia sudah bekerja! Tidak muluk-muluk, hanya kerja membuatkan kopi untuk orang tuanya. Tapi dari situ dia mendapat uang. Ya, seperti anak pada umumnya, dia pakai uang itu untuk membeli mainan atau makanan-minuman pilihannya.

Belajar, bekerja, dan melayani adalah 3 dasar dalam proses belajarnya. Hari ini, dia membuat sebuah keputusan yang mengagumkan! Dia mau melayani sesamanya, dengan cara menjadi kakak asuh. Dia membiayai keperluan sekolah adik asuhnya melalui kerjanya berjualan kopi! Anak 8 tahun, bisa memiliki inisiatif ini? Hebat ya... Saya juga kagum dengan kerelaannya memutus mata rantai kepuasannya pribadi, dia mau berbagi!

Hari ini, dia memilih adik asuhnya, dari Madiun. Anak SD kelas 1, anak seorang guru dengan gaji yang minim. Seorang anak yang 2 tahun lebih muda daripadanya. Sebagai orang tuanya, saya sangat bangga, karena dia bisa memilih, bukan yang menyenangkan, tapi yang baik.

Tuhan memberkati hidupmu, Nak!

Comments

Popular Posts