Search This Blog
Sebuah hidup diantara anak, suami, ibu, crafting, writing, cooking, home educating, dan travelling
Featured
- Get link
- X
- Other Apps
Hidup Dengan Diabetes Type 1 - International Diabetes Day
14 November adalah Hari Diabetes Internasional. Aku ingin sedikit menceritakan kehidupanku bersama diabetes type 1, walaupun sebenarnya diabetes type 1 ini adalah autoimmune. Jadi kalau nanti pas tiba waktunya International Autoimmune Day ya aku juga akan merayakannya... hahaha...
Ucapan Dari Suami
Suamiku kasi ucapan "Selamat Hari Diabetes ya..."
Tapi entah... rasanya aneh gitu terima ucapan beginian -_- ... mungkin karena terkait dengan penyakit yang seharusnya membawa kedukaan tapi kami bawa seperti ucapan untuk suatu pencapaian keberhasilan.
Trus dia lanjut:
[16:21, 11/14/2019] Iggy Budiman: Kalau hari diabetes gini, merayakannya gimana ya? suntiknya dobel atau malah makannya yang dobel, atau gimana?
[16:21, 11/14/2019] Maria Magdalena: makan double, suntik triple!
Hahahaha.... aku jadi ngakak sendiri mengingat jawabanku! Mungkin karena sebagai penderita diabetes aku tetap aja rakus, gak bisa nahan diri kalau ketemu makanan enak. Tapi tenang aja... aku selalu memoderasi porsi, aku gak pernah makan dalam porsi berlebihan supaya makanan itu gak mencelakakanku sambil tetap bisa kunikmati rasanya.
Aku ini penikmat makanan yang original, dalam arti makanan itu adalah makanan asli budaya tertentu, misalnya masakan jepang dalam wujud yang asli sesuai budayanya, pizza yang asli sesuai budaya Itali, rawon yang gak dimodifikasi pakai keju mozarella (eh... emangnya ada ya?).
Aku gak suka makanan hasil modifikasi. Begitu juga kopi dan teh, aku gak suka minum kopi atau teh kekinian. Lebih suka kopi hitam yang tanpa gula! Enak, bisa tahu rasa asli biji kopi tersebut.
Dengan kebiasaan ini, pada umumnya aku gak ngalami kesulitan dengan diet. Kesulitanku dalam pengendalian diabetesku adalah terlalu sedih, terlalu marah, atau terlalu bahagia. Semua perasaan terlalu ini bisa menaikkan diabetesku dengan sangat cepat dan dahsyat.
Kukendalikan Diriku Demi Mengendalikan Monsterku
Emosi baik itu gembira atau marah, jika berlebihan akan membahayakan penderita diabetes type 1 (autoimmune). Oleh sebab itu kami harus pandai menjaga diri, jangan sampai terlalu marah atau excited.
Salah satu cara paling ampuh adalah dengan berdoa, mengundang turut campurNya dalam hidup dan menyerahkan kehidupanku untuk dikelolaNya, aku cuma perlu menurut saja padaNya. Walau begittu, kadang juga gak bisa langsung tenang... maka cara kedua ku tempuh: makan coklat! Hahaha... coklat itu mengandungg suatu zat yang bisa menenangkan perasaan, meregulasi hormon apaaaa gitu.. lupa aku namanya, itu berfungsi untuk menenangkan perasaan.
Tentang Coklat
Tentang coklat, aku memang selalu sedia coklat di dekatku dalam wujud coklat + karamel dan coklat gelap (dark chocolate sebisa mungkin yang sugar free). Coklat berkaramel untuk obat hipoglikemia, dan coklat gelap untuk menenangkan perasaan yang sedang bergejolak emosi.
Sebagai pertolongan bagi hipoglikemia, aku biasa berbekal Beng Beng atau Top atau Kinder Bueno. Keren kan bekalku... demi kewarasan kawan. Sebab kalau hipoglikemia ini tidak tertolong dengan instan, aku bisa jadi monater juga...
Hipoglikemia Itu Adalah...
Kondisi dimana seorang penderita diabetes bisa jadi monster:
Badannya bergetar...
Mata melotot...
Pikiran tak terkendali...
Jantung berdebar...
Rahang terkatup rapat...
Tangan terkepal...
Udah kayak monster kan?
Biasanya, aku tuh ngalami hipoglikemia kalau abis olahraga, aktivitas fisik yang agak berat, atau minum alkohol. Ya dong yes, aku masih minum alkohol, tapi aku punya prinsip: "boleh minum asal tidak mabok", cuma nyicipi aja biar tahu keragaman dunia yang indah dan lezat.
Olahraga
Gak boleh lho sembarangan menyuruh penderita diabetes olahraga, apalagi mengejeknya "kamu kurang olahraga sih makanya diabetes" ... preeeet! Diabetes is diabetes you know... gak ada hubungannya dengan kurang olahraga. Walau begitu, memang benar, salah satu pengendalian gula darah adalah dengan olahraga.
Orang diabetes tuh kalau brisk walking (jalan cepat) 20 menit saja, atau sekitar 3000 langkah, gula darahnya akan turun sekitar 20 poin, mayan kan... Tapi kalau olahraga terlalu berat gula darahnya justru tambah tinggi, kenapa? Karena tubuh menerjemahkan kelelahannya sebagai stress. Dalam kondisi stress ini organ hati memroduksi gula, ini yg bikin gula darah jadi meningkat. Apa kategori olahraga yang terlalu berat? Ini sifat beda-bedabagi tiap orang. Yang jelas kalau sampai nafas terengah-engah, itu artinya berlebihan.
Di sini aku sering kelewatan, karena aku tuh suka olahraga demi memperkuat otot-otot tubuh dan menjaga kesehatan jantung serta paru-paru. Supaya gula darahku gak meninggi hingga berbahaya, sebelum olahraga aku suntik insulin dulu, dengan begini aku aman.
Nah, porsi olahraga bagi penderita diabetes juga macam-macam, sebaiknya sebelum olahraga diukur dulu gula darahnya, kalau:
Di bawah 180 mg/dL: aman! Silakan olahraga sesuai kemampuan
180 mg/dL - 220 mg/dL: jalan santai saja... jangan jalan cepat apalagi lari, bahaya!
Di atas 220 mg/dL: istirahat dulu deh, turunkan dulu gula darahnya barulah bisa olahraga.
Alkohol
Memang sebaiknya manusia tuh menghindari konsumsi alkohol. Tapi bagi saya, karena agama saya cuma memberi batasan "asal gak sampai mabok", maka saya pun suka coba-coba alkohol untuk mengetahui rasa dan aromanya saja.
Walau begitu, saya pernah sedikit terlalu banyak, meskipun jumlah itu sangat sedikit kalau menurut para pemabuk alkohol, ya mungkin sekitar 3 sendok makanlah... saya tidak mabuk, tapi ternyata ini sangat pengaruh ke diabetes saya, besoknya saya mengalami hipoglikemia yang lumayan anjlok.
Bagi penderita diabetes type 1, alkohol dalam jumlah sedikit akan menaikkan gula darah walau tidak banyak. Namun dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan hipoglikemia. Dan ini berbahaya bisa menyebabkan kematian. Itu sebabnya kalau sedang ingin menikmati alkohol, selalu harus ada makanan pendamping yang akan menghindarkan dari hipoglikemia.
_______________________________
Namun intinya, hidup dengan diabetes itu memberi aku pandangan yang sangat berbeda tentang hidup itu sendiri. Ini seperti kesempatan kedua, second chance, untuk menikmati hidup dengan segala keberagaman dan cinta kasih. Tak ada lagi pikiran negatif walau kadang aku tuh galak, itu sudah bawaan orok. Galak yang gak negatif.
Aku ini arek Suroboyo asli jeh... kalau disuruh kalem lembut ya sori sori jeh... gak isok! Yo wes ngene iki gen ku.
Walau begitu aku ini penuh kasih sayang... ciiiieee... dan lucu!
Udah ah...
Happy International Diabetes Day!
Mari kita hilangkan stigma tentang diabetes, lengkapi diri dengan pengetahuan yang benar, dan hidup saling mendukung... karena itulah manusia!
Comments
Post a Comment