Skip to main content

"Mi, kalau bisa gratis, ngapain pakai yang bayar?"


"Prack! Glundung-glundung... jleb!"

"Apaan sih kucing-kucing ini?" teriakku dari kamar. "Pencilakan aja tingkah polahe!" aku jadi ngomel deh...

"Aku kok Mi..." kata si bocah dengan santainya.

"Ealah... tak pikir arek-arek..." geli, ternyata anakku yang nyenggol-nyenggol barang sampai jatuh semua... hahaha...

"Mami ini mengubah kucing abu-abu menjadi kambing hitam," kata anakku sambil senyum-senyum.

"Penyihir kali...!" 

Hahaha... itulah sekilas percakapan di rumahku pagi ini, memulai rentetan hari yang teramat sibuk. Kami serumah empat orang, dengan empat kucing yang semuanya punya kesibukan sendiri-sendiri di pagi hari. Namun hari ini agenda anakku membuatku sedikit lebih hectic daripada biasanya. Hari ini adalah hari wawancara anakku untuk masuk ke sebuah lembaga belajar seni gambar yang lumayan bergengsi (baca: bayarnya mahal). Aku hectic karena gak bisa sesantai biasanya dalam bebersih rumah, kudu lebih cepet gitu lah.

Wawancaranya sih biasa aja, gak ada yang spesial. After wawancaranya yang spesial. Aku tanya anakku: "Gimana, OK gak? Jadi mau masuk situ?" 

"Mi, kalau bisa gratis, ngapain pakai yang bayar?"... makjleb! Suprise banget aku mendengarnya.

Anakku ini ternyata anak irit. Dia setype denganku yang lebih suka belajar dalam hening untuk urusan seni. Aku juga suka menggambar dan melukis, beberapa lukisanku sudah laku terjual di dunia internasional, entah kenapa kok gak laku di dunia nasional... hehehe... Ini adalah beberapa wujud lukisanku:


Dalam opiniku, melukis itu gak melulu harus seperti benda aslinya. Melukis ada aliran-alirannya mulai dari yang paling mirip dengan wujud aslinya hingga yang paling abstrak. Melukis itu adalah sarana untuk melegakan jiwa, menenangkan gejolak emosi, nah kalau kudu mirip dengan benda aslinya, itu malah bikin esmosi... tul gak sih?

Comments

  1. Kereen CikMar, betah bacanya ,, itu bocah koq lucu sangat yak, 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... dia memang suka usil mbak, bakat turunan

      Delete
  2. Jan...Ce Mar ini multi talenta bener....sembarang bisa....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Intinya: pede nyoba apapun, dari situ kita tahu kalau kita bisa sesuatu

      Delete
  3. Sederhaba tapi sangat menginspirasi mbak Maria πŸ‘

    ReplyDelete
  4. boleh PM ga Ci lembaganya di mn ? Anakku pengen ambil jurusan gbr jg nih

    ReplyDelete
  5. slalu saja ada ide yg unik dari mb Maria .....

    ReplyDelete
  6. Cemar... bisikin dong bidang apa yang belum lo coba? πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ dari ngejait, ngepola, ngequilt, ngedapur, sampe ngelukis lo kerjain semua. 🀭🀭 share atuh ngebagi waktunya gimana??

    ReplyDelete
  7. Pagiii, Mak.
    Ah, ngak banyak poin yang perlu diperbaiki pada tulisan dirimu. Berceritanya sudah lancar dan enak dibaca. Tata bahasa dan teknis penulisannya juga sudah ok. Mana kata-kata yang perlu dimiringkan, sudah tepat. Judulnya juga sudah mantap. Menarik, dan bikin calon pembaca untuk terus mengunjungi tulisannya. Ide tulisannya juga sederhana tapi memberi impak yang ngena. Lanjuuut!

    ReplyDelete
  8. Istri/Ibu serba bisa nih Mbak Maria😍

    ReplyDelete
  9. Manteeep, Mar. Btw, hbs ini marbling yok. Udh lama pengen bikin. Kudu ditargetin baru bikin. Wkwkwkwkw. Aku pnh bikin cm sdh lamaaa. Udh lupa πŸ˜…. Btw tulisanmu asyik...

    ReplyDelete
  10. Banyak hal menarik di dirimu Ce Maria, aku rasanya pengen ketemu dan menarik banyak-banyak ilmu darimu. Terutama, gimana sih mengatur waktu biar se-produktif Ce Maria.. Bikin post atau kelasnya please..

    ReplyDelete
  11. Penasaran liat gaya Pandu ngomong "Mami ini mengubah kucing abu-abu menjadi kambing hitam" apakah tetap cooll?? jadi kangan pandu hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tetap kakak... hahaha.... ya gitu deh sok kul.... kas... hahaha

      Delete
  12. Keren banget lukisannya :-) ... gayanya juga pas di foto cool banget :-) :-)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts