Search This Blog
Sebuah hidup diantara anak, suami, ibu, crafting, writing, cooking, home educating, dan travelling
Featured
- Get link
- X
- Other Apps
Procrastination
Tulisan ini hanya untuk dibaca oleh orang-orang yang sudah dewasa. TIDAK untuk dibaca anak-anak atau orang dewasa yang belum punya kedewasaan pribadi. Penulis tidak bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
==========================
Hadirin pada pertemuan German Association of Arts and Sciences tahun 1875 dikejutkan oleh atraksi dua orang pria yang meminum arsenic dengan dosis yang dianggap cukup mematikan. Tahu kan apa itu arsenic? Masih ingat kan berita tentang kopi arsenic Mirna dan jus jeruk Alm. Munir yang mengandung arsenic? Dari kedua berita ini kita tahu bahwa arsenic sangat mematikan.
Apa yang terjadi pada kedua pria yang meminum arsenic dalam meeting itu? Apa mereka meninggal dengan tragis? Hari berikutnya dalam meeting yang sama, mereka hadir dengan kondisi sehat dan senyum ceria! KOK BISA? “Pasti mereka punya penawarnya!” begitu kan pikiran Anda? Tidak, mereka tidak punya penawarnya.
Lama sebelum meeting itu diadakan, kedua pria itu telah meminum arsenic dalam dosis yang sangat kecil. Dalam dosis ini arsenic tidak berbahaya. Pelan-pelan mereka menaikkan dosisnya. Dengan kondisi ini tubuh membentuk imunitas terhadap arsenic sehingga arsenic tidak mematikan mereka. Walaupun begitu, tetap saja ada kerusakan organ dalam yang nyata, entah dalam, skala mikroskopik atau skala yang lebih besar. Kerusakan ini akan sangat merugikan bagi kesehatan meskipun mereka tampil dengan senyum terkembang. Senyum kan hanya penampakan luar, bisa saja mereka sedang menahan rasa sakit di perutnya.
Anyway, tulisan tentang arsenic diatas saya gunakan untuk menggambarkan tentang kebiasaan menunda sesuatu, atau yang dikenal dengan istilah procratination. Manusia cenderung menunda untuk melakukan aktivitas yang tidak menyenangkan, baik itu hasil maupun prosesnya. Padahal manusia itu tahu juga kalau semakin itu ditunda-tunda, semakin gak beres-beres, semakin banyak hal yang tidak menyenangkan. Namun, begitulah dasarnya manusia, lebih suka melakukan hal yang menyenangkan saja.
Bagaimana cara supaya tidak lagi suka menunda-nunda aktivitas yang tidak menyenangkan?
Dengan cara mengingat dan mempertimbangkan (ya ampuuuun… gayanya sudah kayak bikin surat keputusan aja ya :D ) efek dari menunda itu, yaitu “tidak selesai”, untuk menyelesaikan ya dengan cara melakukannya dengan segera :D
Yuk ah semangat! Jangan menunda lagi supaya tidak terjadi kerusakan berupa pembentukan kebiasaan buruk. Seperti halnya arsenic, yang jika diminum dari dosis yang sangat kecil akan menimbulkan efek imunitas namun tetap merusak. Begitu pula kebiasaan buruk yang dimulai dari penumpukan sedikit demi sedikit namun memiliki efek yang buruk dan bisa bertambah besar.
==========================
Keterangan foto: Singapore diwaktu subuh, sekitar jam 6 pagi, waktu itu kami bertiga bakpacking ke sana.
Comments
Bener banget nih, menunda-nunda tapi ujung-ujungnya ya harus dikerjakan juga.
ReplyDelete